Senin, 10 Desember 2012

Seminar Nasional Membangun Budaya Digital di Perguruan Tinggi

UIN SUNAN KALIJAGA MASUK REKOR MURI SEBAGAI PERPUSTAKAAN PERTAMA YANG MENGGUNAKAN TEKNOLOGI RFID

UIN Sunan Kalijaga  menerima penghargaan Rekor MURI untuk Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, sebagai perpustakaan pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi RFID (Radio Frequency Identivication) dalam peminjaman dan pengembalian buku secara mandiri. Penghargaan Rekor MURI diserahkan oleh wakil dari Direktur Muri (Dr. Jayasuprana) yakni Ari Indriani kepada Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. H. Musa Asy’ari.
Dalam pidatonya sebelum menyerahkan, Ari Andriani menyampaikan, UPT Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga masuk rekor MURI yang ke 5727. Di Musian MURI ada 4 kategori untuk bisa masuk rekor MURI, yakni, Pertama, Paling, Unik dan Langka. Sementara UPT. Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga dikategorikan sebagai yang pertama (pelopor) pengguna teknologi RFID. Penetapan inipun didasarkan atas rekomendasi dari Assosiasi Perguruan Tinggi Islam di Indonesia dan dari PT Fisikom Citra Perkasa, sebagai perusahaan yang mengeluarkan produk teknologi RFID.
Musa Asy’ari berharap, dengan penghargaan ini, bisa lebih memacu UPT Perpustakaan untuk mengembangkan pemanfaatkan perpustakaan UIN Sunan Kalijaga agar dari hari –ke hari selalu mengalami peningkatan pengunjungnya, dengan kenyamanan tempat, kelengkapan koleksi buku-buku, kelengkapan dan kemudahan fasilitas dan keprofesionalan dan keramahan pengelolanya. Ke Depan, diharapkan perpustakaan UIN Sunan Kalijaga semakin mendukung kemudahan belajar di kampus putih ini.
Kepala UPT. Perpustakaan UIN Sunan kalijaga, Solikin Arianto dalam laporannya menyampaikan, penggunakan teknologi RFID sudah dimulai sejak tahun 2007. Hingga hari ini perpustakaan UIN Sunan Kalijaga tetap konsistem menggunakan pelayanan teknologi RFID kepada 12.500 anggotanya, dengan jumlah koleksi buku 150.000 eksemplar. Agustus 2007, 5 perangkat teknologi RFID yang dimiliki.  Yang dipergunakan antara lain : 1 unit untuk perangkat pengisian data RFID, 1 unit perangkat peminjaman dan pengembalian buku, 1 unit perangkat pengembalian koleksi buku di luar gedung perpustakaan dan 2 pasang pintu pengmanan RFID.
Dengan teknologi ini, jumlah peminjang selalu mengalami peningkatan sekitar 24% per tahun. Sehingga dirasa perlu melakukan penambahan peralatan RFID. Maka tiap tahun UPT Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga melakukan penambahan perangkat RFID, hingga sampai saat ini telah memiliki 9 perangkat. Dengan penganugerahan rekor MURI, pihaknya berharap bisa membangun citra positif dunia perpustakaan dan pustakawan di tanah air, sehingga pemerintah dan masyarakat dapat memberikan perhatian dan apresiasi yang tinggi terhadap keberadaan perpustakaan dan pustakawan. Kata Solikin.
Selesai penganugeran penghargaan rekor MURI, dilanjutkan Seminar Nasional Mengangkat tema “ Akses Perpustakaan dengan Cloud Computing dan Social Networking”, dengan nara sumber : Prof. Zainal A. Hasibuan, Ph.D., (Guru Besar Fakultas Ilmu Komputer UI yang juga menjabat sebagai Dewan Teknologi Informasi dan Kominikasi Nasional), Putu Laxman Pendit dan agung Fatwanto (Dosen Teknuik Informatika UIN Sunan Kalijaga). Dengan Seminar Nasional ini, Solikin Arianto berharap,  berharap kehadiran teknologi informasi dalam dunia perpustakaan, menggugah semangat para pustakawa untuk selalu terlibat dalam proses transformasi informasi menjadi pengetahuan dan kecerdasan sosial. Lebih jauh lagi, kehadiran Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat mendukung dan memperkuat peran pustakawan dalam menjunjung tiga pilar kebijakan pendidikan , yakni : perluasan dan pemerataan pendidikan, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, serta penguatan tata  kelola akuntabilitas dan citra publik pendidikan. Dengan demikian, peranan pustakawan melalui TIK dalam dunia pendidikan dapat menghantarkan institusi pendidikan menjadi semakin bermutu, akuntabe;l, murah, merata, dan terjangkau oleh banyak rakyat.
Berkenaan dengan berkembangnya teknologi cloud computing (komputasi awan) dan sosial networking, yang sampai saat ini masih menimbulkan pro dan kontra, positif atau negatif pemanfaatannya, seminar nasional ini bisa menjadi forum diskusi akademik yang obyektif tentang peluang dan tantangan pengembangan TI di Perpustakaan, harap Solikin arianto.

sumber: http://www.uin-suka.ac.id/berita/dberita/675

Senin, 15 Oktober 2012

Story di awal bulan

Bulan lalu bisa dibilang awal-awal masuk kuliah. Seperti biasanya aja di universitas lain juga gitu,ada yang namanya ospek. Ga pada asing kan sama kata-kata ospek. Tapi di universitas gue namanya bukan ospek, tapi OPAK. Tau kan apa itu opak? Opak adalah sejenis kerupuk yang berasal dari singkong.hehe Gue mau cerita dikit tentang opak. Jadi, layaknya masa orientasi sebuah sekolah ato universitasm pasti ada yang namanya make atribut. Dan atribut buat fakultas gue itu puaaling ribet diantara fakultas lain. Sejak di rumah aja gue udah bete' tingkat dewa. Gimana enggak? Mana peralatannya ribet, langka pula #hadeh

Tapi akhirnya berakhir dengan ketegangan dan kesenangan. Abis Opak ada yang namanya makrab. Dan Makrab itu diadain di luar kampus,tapi berhubung gue tinggal di asrama, jadi ga boleh nginep dengan alasan apapun. So, gue ma temen-temen satu asrama punya inisiatif buat ikutan makrab tapi ga ikutan rombongan dari kampus. Jadinya, kita naik motor. Kita nusul kesana bareng ma rombongan dari tarbiyah. Dan kita nyasar di pantai anak tarbiyah. -__- 

Tapi akhirnya kita dianterin juga ke pantai Baron, tempat makrab anak-anak fishum.Pada asing ga sih sama istilah FIshum? Fishum itu fakultas gue, agak aneh sih dibandingkan sama universitas lain...FISHUM itu sejenis FISIP kalo di UI ato UGM...nah lo? kok FIshum yak? Soalnya gak ada jurusan politiknya disini-red UIN Sunan Kalijaga (akhirnya gue ngaku juga). Tapi kata dosen gue, rencananya taun depan bakalan ada jurusan HI kok...ya mudah-mudahan aja tambah baik, kampus gue tercinta ini... Akhirnya sampe dimana gue harus ngisi blog ini. Sebenernya post-an gue yang sekarang udah agak melenceng dari apa yang pengen gue tulis beberapa minggu yang lalu pas gue bikin ni blog. Tapi yoeslah udah terlanjur...lagian ini juga terbentur tugas ICT,hehe... Sebenernya bingung mau nulis apaan, tentang UIN...sepahaman dan sengerti gue, belajar disini hampir sama kaya di SMA, moving class nungguin dosen, jajan di kantin main ma temen-temen, ngobrol and tidur di kelas (kebiasaan gue banget,he)
Udah ah, lanjutin kapan-kapan eaaaaa
we don't know what is the best for us,so believe that Allah always give the best for us
darimu untukku :D